Panglima perang datang mendobrak dengan mengangkat pedang
Suara lantang terucap dari mulut yang kering tersedot matahari
Peperangan pun segera dimulai
Ribuan pedang teracung diatas kepala yang terbalut oleh darah
Di tengah-tengah tanah yang gersang akan kesejahteraan
Di bawah langit mendung akan penderitaan yang dialami
Di pinggiran batu-batu besar yang diam membusungkan dada
Di atas air yang berubah menjadi bau amis darah
Mereka sibuk berperang melawan semua ini
Janji murahan yang telah membuat mereka seperti ini
Penghianatan dari seorang panglima perang
Kemanakah panglima perang itu??
Ternyata…
Dia hanya duduk manis di bangku kekuasaan
Dia hanya melebarkan mulut manisnya di antara raut muka garang
Dia membebankan semua ini kepada para prajurit
Gelegar petir semoga menghantam dinding keangkuhannya
Menghanguskaan mulut dan muka manisnya
Memaksa merasakan genderang perang dengan keadaan
oleh janwar
Suara lantang terucap dari mulut yang kering tersedot matahari
Peperangan pun segera dimulai
Ribuan pedang teracung diatas kepala yang terbalut oleh darah
Di tengah-tengah tanah yang gersang akan kesejahteraan
Di bawah langit mendung akan penderitaan yang dialami
Di pinggiran batu-batu besar yang diam membusungkan dada
Di atas air yang berubah menjadi bau amis darah
Mereka sibuk berperang melawan semua ini
Janji murahan yang telah membuat mereka seperti ini
Penghianatan dari seorang panglima perang
Kemanakah panglima perang itu??
Ternyata…
Dia hanya duduk manis di bangku kekuasaan
Dia hanya melebarkan mulut manisnya di antara raut muka garang
Dia membebankan semua ini kepada para prajurit
Gelegar petir semoga menghantam dinding keangkuhannya
Menghanguskaan mulut dan muka manisnya
Memaksa merasakan genderang perang dengan keadaan
oleh janwar
Panglima perang memukul genderang perang
BalasHapusPara prajurit semangat mengangkat pedang
Para prajurit maju menyerang menerjang
Panglima perang diam ditempat hanya memandang...
Nasib...nasib... jadi prajurit rendahan...
Cuma jadi korban perang jelmaan...
Jangan mau jadi prajurit murahan...
Mati sia-sia dan terlupakan...
wahhhh panglima perang kurang ajar tuh... kayaknya kudu di sniper kepalanya... wkwkwkwkwkwkkwwkwkwk
BalasHapusnamanya juga panglima, yang maju pertama kali ke medan perang ya para kopral.
BalasHapusAda 2 pasal tentan Panglima.
Pasal 1. Panglima tidak pernah salah.
Pasal 2. Bila Panglima salah, lihat Pasal 1.
:?
BalasHapussemoga saja!!
petir itu mendengar pinta
dan datang mematahkan bangku kuasanya.. :)
hemm.... enaknya, semoga semua rakyat Indonesia mau menjadikan rasa diri sebagai panglima bagi masing-masing pribadi. Supaya tidak muncul generasi "panglima" yang seperti itu lagi.
BalasHapusLama nggak mampir mas, maaf, baru pulang dari bali...
BalasHapuscari panglima yang gak asal cuap tapi yang punya otak dan berani bertindak untuk kepentingan rakyat
BalasHapus