Lambaian Tangan Akhir Kebahagiaan

Saat indah kuukir dengan senyum
belaian hangat terasa menyentuh pipiku
kaulah cahaya dalam hidupku
indah ku lihat senyummu

wajahmu yang telah kuukir dalam hati
membawa luka tanpa henti
bintang yang telah menjadi saksi
hanya penghias di mimpi


lambaian tanganmu
menggoreskan luka di hatiku
denan penuh perih, pedih, dan sendu
aku bagai bunga yang layu

lambaian tangan
menjadi sebuah akhir kebahagiaan
membekaskan luka kekecewaan
hingga hilang bayangan dan menjelang kebahagiaan

oleh
Yovita Krisna


Komentar

  1. huhuhu....
    apakah dihari libur inih harus ada yg mellow lagih???

    BalasHapus
  2. itulah lambaian si Malaikat Maut
    itulah lambaian si Penembak Jitu
    itu juga lambaian cinta Sejati
    dunia adalah tempat tangisan dan tawa an
    hu...hu...hu....hu....
    ha...ha...ha....ha....

    BalasHapus
  3. cahaya mata itu akan selalu berkilau
    cahaya hati itu akan selalu menyala
    cahaya abadi itu akan terus terpaku
    saat engkau menggenggamnya pasti, suka dan duka...

    BalasHapus
  4. Apa kabar Bro? Maukah dirimu kirim puisi-puisimu sebanyak-banyaknya untuk dibikin Antologi Bersama? Tolong kabarkan ke taman yang lain juga, bila mereka mau, silahkan kirim ke admin@tamanbaca.org aku tunggu ya bro.
    Antologi akan dicetak akhir mei, dan terbit pertengahan juni.
    Jadi secepatnya kirim yah...

    BalasHapus
  5. duhhh :F patah hati...??
    hikz... :(

    BalasHapus
  6. pagi2 udah disuguhkan hal2 melow ni....:f
    jadi gimanaaa...gitu :?
    tetap kunikmati kok bait demi bait mu... :)

    BalasHapus
  7. wah pagi2 sudah mellow gini... yuk tetap semangat menatap hari depan :D

    BalasHapus
  8. Duuuh... puisinya melankolis bangeeeeeeeet...
    Hehehe... :o

    BalasHapus
  9. Lambaian tanganmu megibaratkan sejuta tanya
    Hingga detik akhir berganti
    Kaulah yang tertinggal di sudut hati

    BalasHapus

Posting Komentar

Silakan berkomentar tentang kami sesuka anda. Kami terima apapun dari anda termasuk kepahitan kata-kata anda. terima kasih!