suara hati dibohongi lagi
dengan tipu muslihat firaun
suara hati dipecundangi lagi
oleh raga malaikat berhati iblis
mata melihat padang rumput yang indah
hati merasa padang yang gersang
kaki menginjak surga yang sejuk
tanganku pun merasakan duri yang menggigit
kapan semua akan sirna
kebohongan berubah menjadi demam
kapan semua akan sirna
kecurangan yang bertopeng kewajiban
sakit hati merasakannya
sakit hati merabanya
sakit hati menciumnya
kalau pun ada sesuatu
yang dapat menyejukkan hati
maka adakanlah sesuatu itu
tapi sekali lagi kita telah dibohongi
kala pertiwi berselimut duka
demam yang berkepanjangan
karena kehujanan yang tak berawan
kenapa kalian hanya tertawa
seolah tak terjadi apa-apa
seolah kalian tak berdosa sama sekali
tahukah apa yang kalian perbuat
semua membuat lambat laun pertiwi akan mati
oleh
Restie Nuraina Ulfa
dengan tipu muslihat firaun
suara hati dipecundangi lagi
oleh raga malaikat berhati iblis
mata melihat padang rumput yang indah
hati merasa padang yang gersang
kaki menginjak surga yang sejuk
tanganku pun merasakan duri yang menggigit
kapan semua akan sirna
kebohongan berubah menjadi demam
kapan semua akan sirna
kecurangan yang bertopeng kewajiban
sakit hati merasakannya
sakit hati merabanya
sakit hati menciumnya
kalau pun ada sesuatu
yang dapat menyejukkan hati
maka adakanlah sesuatu itu
tapi sekali lagi kita telah dibohongi
kala pertiwi berselimut duka
demam yang berkepanjangan
karena kehujanan yang tak berawan
kenapa kalian hanya tertawa
seolah tak terjadi apa-apa
seolah kalian tak berdosa sama sekali
tahukah apa yang kalian perbuat
semua membuat lambat laun pertiwi akan mati
oleh
Restie Nuraina Ulfa
sampai kapan Pertiwiku kan luka
BalasHapusoleh tangan-tangan manusia bebal
mungkinkah esok atau lusa
hadirkan manusia-manusia berbudi luhur
menutup luka mengharumkan pertiwiku...
:( pertiwiku hingga tujuh turunan nanti akankah pulih dari sakit ini :(
BalasHapus