Ada madu menyelip di celah dua bibir tipismu,
disertai wangi harum intisari mawar merah lehermu,
sedikit bercampur dengan bau bajumu khas,
Seperti cairan susu yang menanti dituang ke cawan.
Matahari menyentuh tipis pipi merah mudamu,
membelaimu memberi kehangatan sinar abadinya,
Dedaunan pun tak kalah meneduhimu dengan keindahan,
"Tuhan melindungimu sebagai maha karya", batinku.
Kerlip cahaya aliran air menambah keterpesonaanku
deras kamu ajak aku berlari memainkan butiran sejuk kolam
Kamu tertawa jernih saat ku siram air membasahi wangimu
erat pelukanmu tiada ingin melepas, aku pun membalas.
Matamu mengajakku untuk menari masuk ke tengah ramai,
sentuhanmu mendirikan baris baris bulu halusku,
kamu bentangkan sayap kemesraan dan aku merasa hilang
"Dimana ini, kenapa semua bercahaya indah", tanyaku.
"Siapa si mungil ini??, wajahnya...",
wangi tubuhnya memaksa leherku menengok ke dalammu,
sambutan senyummu dengan mata berbinar,
"Iya", dengan anggukan yang membuatku terguncang.
Mataku berenang dalam bahagia, haru dan ragu,
Pandangan, bibir, hidung itu adalah aku,
dan wangi mawar serta manisnya madu itu...
"Tuhan mengirimkan serpihan surga untuk kita", bisikmu.
Depok, 26 November 2008
Selamat ulang tahun Cintaku.
Teruntuk bagianku yang hilang, Aalia.
Oleh
dexter
disertai wangi harum intisari mawar merah lehermu,
sedikit bercampur dengan bau bajumu khas,
Seperti cairan susu yang menanti dituang ke cawan.
Matahari menyentuh tipis pipi merah mudamu,
membelaimu memberi kehangatan sinar abadinya,
Dedaunan pun tak kalah meneduhimu dengan keindahan,
"Tuhan melindungimu sebagai maha karya", batinku.
Kerlip cahaya aliran air menambah keterpesonaanku
deras kamu ajak aku berlari memainkan butiran sejuk kolam
Kamu tertawa jernih saat ku siram air membasahi wangimu
erat pelukanmu tiada ingin melepas, aku pun membalas.
Matamu mengajakku untuk menari masuk ke tengah ramai,
sentuhanmu mendirikan baris baris bulu halusku,
kamu bentangkan sayap kemesraan dan aku merasa hilang
"Dimana ini, kenapa semua bercahaya indah", tanyaku.
"Siapa si mungil ini??, wajahnya...",
wangi tubuhnya memaksa leherku menengok ke dalammu,
sambutan senyummu dengan mata berbinar,
"Iya", dengan anggukan yang membuatku terguncang.
Mataku berenang dalam bahagia, haru dan ragu,
Pandangan, bibir, hidung itu adalah aku,
dan wangi mawar serta manisnya madu itu...
"Tuhan mengirimkan serpihan surga untuk kita", bisikmu.
Depok, 26 November 2008
Selamat ulang tahun Cintaku.
Teruntuk bagianku yang hilang, Aalia.
Oleh
dexter
Wah ungkapan hati nih.... bagus banget...
BalasHapusBtw, selamat ultah untuk orang yang dicintainya.. :)
wah romantisss abisss
BalasHapushiii...blognya bagus dan artikelnya menarik..salam kenal aja...visit me..back..thank
BalasHapusromantissss abisss....
BalasHapusga kuku ga mumu ga nana
ga kuat ga muat ga nahaann....hahahaha!
salam buat Cintamu yang berulang tahun ya!
keren ...:(
BalasHapusmengingatkan harum melati pada parfum yang sering dibelikan siank dulu...
dan ketika dia berkata .."disertai wangi harum melati, ciri khasmu setiap hari..."
salam buat cintanya yah..
Q cuman mw Biyang.....
BalasHapusWAAAAAAW... :)
........... :)
........... :)
KEreN ..... :)
........... :)
........... :)
BanGEt..... :)
TiDaK BisA DiUcapkan DEngan Kata-kata MelainkaN PerasaaN itu Ada.... :)
Indah kata-katamu terasa syahdu di telinga
BalasHapusMarasuk ketepian hati terdalam
Terukir indah dalam balutan wewangian melati
Segalanya tulus, hanya demi dia sang melati hati
Met Ultah untuk sang pujaan hati ya...:D